Rembang, Bertempat di Aula SMK An- Nuroniyah Kec. Sulang Dandim 0720 Rembang Letkol Inf Darmawan Setiady S.IP melakukan sosialisasi tentang kebhinekaan, ancaman radikalisme dan Wawasan kebangsaan kepada pelajar SMK An- Nuroniyah Selasa 24.11.06.
Dalam
kesempatan itu, Dandim menyampaikan materi sosialisali terkait apa yang menjadi pengarahan Panglima TNI diantaranya tentang perkembangan
situasi yang terjadi saat ini dan kondisi bangsa dihadapkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, populasi dan kapasitas bumi, pertumbuhan penduduk dunia, perang masa kini yakni perang energi dan perang ekonomi, kondisi Indonesia dari perspektif ancaman diantaranya ancaman terorisme, ancaman narkoba dan persaingan ekonomi.
Dalam penyampaian materi Dandim mengatakan berdasarkan pada masa sekarang, kelompok radikal menyusup dengan menyasar kalangan usia menengah terutama para generasi muda, selain itu juga disampaikan tentang bahaya ancaman komunis, teroris, narkoba dan perang tanpa bentuk atau “proxy war” yang saat ini mengancam Indonesia, sehingga
semua pihak diharapkan bersatu dalam mencegah dan melawannya. Peran generasi muda sebagai penerus bangsa harus tetap mempertahankan Bhineka tunggal ika yaitu walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu bangsa Indonesia. Penjelasan tentang perang tanpa bentuk atau “proxy war” tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut dikendalikan oleh pihak tertentu yang mempunyai kepentingan di negara Indonesia. Negara- negara
luar berlomba-lomba ingin menguasai Indonesia karena kaya akan SDA (sumber daya alam), yang melimpah ruah dan kita sebagai warga harus bisa memanfaatkannya dengan baik sehingga dapat berguna bagi seluruh warga masyarakat.
Saat di temui wartawan Dandim mengatakan generasi muda dalam hal ini para pelajar dijadikan sebagai sasaran sosialisasi dikarenakan mereka menjadi kelompok yang paling rentan disusupi oleh paham radikal. Sehingga, upaya-upaya untuk memberikan pemahaman kebangsaan kepada mereka, harus kerap dilakukan sedini mungkin.“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar