Bersama rakyat TNI kuat, hebat, profesional siap mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri & berkepribadian

Senin, 17 April 2017

Persempit Ruang Gerak Penyebar Fitnah (Hoax) dan Cyber Narcoterorism


Rembang-  Bertempat dihalaman kodim 0720/Rembang telah dilaksanakan upacara Bendera 17-an. Dandim 0720/Rembang Letkol Inf Darmawan Setiady, S.I.P. bertindak selaku Irup.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam amanatnya yang dibacakan Inspektur Upacara diantaranya “Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, kini telah muncul kelompok baru yaitu “Cyber Narcoterorism”. Kelompok ini menggunakan dunia maya sebagai wahana untuk mengedarkan dan menyalahgunakan narkotika yang hasilnya digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme. Saya ingatkan, kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia. 8 Kelompok “Cyber Narcoterorism” menggunakan beragam situs terkemuka seperti youtube, twitter dan facebook untuk tujuan merebut pangsa pasar, penyebaran pemikiran, dorongan, perekrutan dan berbagai informasi. Hal ini menjadi sebuah cara yang paling efektif dalam melakukan aksi yang diinginkannya. Gerakan “Cyber Narcoterorism” menjadi musuh utama bangsa Indonesia saat ini, bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia. Untuk itu, kepada seluruh jajaran TNI, komando kewilayahan, khususnya aparat intelijen harus terus memantau, mendeteksi gerakan-gerakan kelompok 9 ini. Selanjutnya, kepada seluruh prajurit dan PNS TNI agar membentengi diri untuk tidak terlibat dalam kejahatan Narkoba, serta bangun terus kerjasama dengan aparat terkait lainnya untuk menangkal aksi radikalisme.


Selanjutnya Panglima menegaskan, Tantangan ke depan akan sangat kompleks, salah satunya adalah semakin masifnya penggunaan media sosial. Media sosial menjadi “medan pertempuran baru” oleh sekelompok masyarakat untuk mencapai tujuannya. Penyebaran informasi dan berita-berita 10 bohong (hoax) melalui media sosial dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan, ke-Bhineka Tunggal Ika-an dan munculnya radikalisme. Guna membentengi pengaruh negatif dari penggunaan media sosial oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab dengan menyebar berita bohong (hoax) tersebut, maka kata kunci bagi prajurit dan PNS TNI adalah jangan mudah percaya terhadap berita bohong, percayalah kepada komandan satuan. Prajurit dan PNS TNI harus cerdas, pandai memilah dan memilih berita yang positif dan bermanfaat. 11 Penggunaan media sosial di kalangan prajurit dan PNS TNI bahkan keluarga besar TNI sudah tidak terbendung lagi. Terkait dengan hal itu, saya memerintahkan agar tidak mengunggah gambar, foto dan video yang tidak pantas untuk ditonton, karena hal ini dapat merugikan citra TNI di masyarakat. Kepada Komandan Satuan untuk terus memberikan penekanan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI terkait pemanfaatan media sosial secara baik. Pedomani dan laksanakan ketentuan-ketentuan penggunaan media sosial yang dikeluarkan oleh pimpinan TNI. 

Tidak ada komentar: