Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas
sekolah sepanjang hari (full day school) untuk pendidikan dasar (SD dan SMP),
baik negeri maupun swasta. Tujuannya membuat anak memiliki kegiatan di sekolah
dibandingkan berada sendirian di rumah ketika orang tua mereka masih bekerja.
Hal ini menjadi kerisauan
tersendiri bagi warga Rembang NU ( Nahdotul Ulama ) Rembang dan para Kyai
serta para siswa-siswi yang masih mengenyam Sekolah Diniyah dan penidikan dasar
(SD & SMP). Bentuk dari penolakan FDS tercurah saat diadakannya kegiatan Do’a
bersama untuk keselamatan warga Rembang Menolak Lima Hari Masuk ( Tolak Full
Day Scholl ) di alun-alun Rembang.
Berbagai aspirasi dari warga Rembang tercurah disitu, dan dengan
disaksikan ribuan pasang mata, Pemkab Rembang akan menindaklanjuti aspirasi
dari warganya. Sementara itu, 1 SSK Prajurit Kodim 0720/Rembang bersama Polres
dan Satpol PP kab. Rembang melaksanakan pengamanan agar kegiatan tersebut
berjalan dengan lancar dan aman.
Hadir dakan kegiatan tersebut, Dandim 0720/Rembang Letkol Inf
Darmawan setiady, S.I.P. bersama Forkompinda Kab. Rembang serta para Kyai dan
Ulama Kab. Rembang. (Pendim 0720/Rembang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar