Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut saat
ini wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Namun musim kemarau tahun
2017 ini tidak akan sekering tahun 2015 dan tidak sebasah tahun 2016.
"Musim kemarau pada tahun 2017 ini tidak sekering tahun 2015
dan tidak sebasah tahun 2016,"ujar Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi
BMKG Hary Tirto Djatmiko dalam pernyataan
persnya beberapa waktu lalu.
Secara umum pada musim kemarau maupun puncak musim kemarau, pola
bergerakan massa udara dan angin berasal dan datang dari sebelah Tenggara
(Australia). Secara klimatologis dan normalnya pola tekanan udara di
wilayah Australia lebih
tinggi dibandingkan di wilayah Asia, kondisi saat di wilayah Australia berkisar
1026 mb sedangkan di wilayah Asia berkisar 1002 mb. Selisih tekanan udara yang
cukup besar ini menurut Hary yang meningkatkan dan menguatkan tarikan massa
udara dan kecepatan angin di sekitar Indonesia terutama di sebelah Selatan
Khatulistiwa Indonesia (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara).
Berdasar hal tersebut Prajurit Ramil.10/ Gunem (14/9) Serda M. Muntahar Babinsa Banyuurip melaksanakan
komsos di rumah bpk Juriyanto RT 1 RW 1 Ds Banyuurip Kec Gunem membahas tentang
kondisi persediaan air bersih di wilayah banyuurip yg rawan kekeringan. Menurut
bpk Juriyanto untuk saat ini air masih cukup
dengan menggunakan sumur bor dan pamsimas yang ada di desa. Disarankan agar
pemdes membuat proposal bantuan air bersih untuk petsediaan jika sewaktu waktu
terjadi kekeringan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar