Bersama rakyat TNI kuat, hebat, profesional siap mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri & berkepribadian

Jumat, 29 Desember 2017

Rakyat Sale Gembira, Panen Padi Bulan Ini Surplus

Rembang – Dandim Rembang Letkol Arh Andi Budi bersama dengan pihak Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Rembang, Suratmin, menyatakan, wilayahnya surplus beras pada 2017. Panen pun dilakukan pada Desember ini, meski curah hujan cukup rendah.

Dandim menyebutkan "Kita produksi mencapai 220 ribu ton gabah kering giling. Kalau konversi beras, kalau 60 persen, 130 ribu ton. Cukup dan melebihi kebutuhan kita 80 ribu ton," ujarnya disela-sela panen di Desa Sale, Kecamatan Sale, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (28/12/2017).

Sementara itu Kadinpertan menyebutkan dari Data Kabupaten Rembang, total luas lahan panen di Rembang selama Desember hingga hari ini mencapai 268 hektare. Sedangkan luas tambah tanam (LTT) mencapai 21 ribu hektare.

Tingginya angka produksi tak membuat harga di hilir jatuh. Petani menerima Rp5.400 gabah kering panen perkilogram untuk jenis Mapan dan Ciherang Rp5.200 per kilogram. Mapan merupakan varietas hibrida dan provitasnya 9,9 ton gabah kering panen per hektare.

Kendati curah hujan rendah, menurut Suratmin, petani tetap bersemangat mengejar indeks pertanaman tiga kali dalam setahun (IP-3). Karenanya, diharapkan hujan segera turun dan merata di Rembang. "Nanti bisa kita tanam," inginnya.

Suratmin menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bakal melakukan berbagai upaya untuk menjaga LTT. Misalnya, mengupayakan pompanisasi dan pembuatan sumur.

"Tiap tahun seenggaknya ada 10 embung kecil. Pemkab juga terus berupaya membuat embung skala menengah untuk air bersih dan irigasi," sambung dia.

Sementara, Penanggung Jawab Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale) Jateng, Spudnik Sujono, mendorong kelompok tani (poktan) mengajukan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Lalu, disampaikan ke dinas terkait.

"Tentu harus ada usulan, tidak boleh saya langsung (kasih). Nanti diperiksa polisi. Bahasanya, bottom up, dari bawah. Dasar itu saya untuk realisasikan. Minta saja pompa, traktor. Tapi, yang jelas kelompok taninya," jelasnya.


Tidak ada komentar: