Dandim Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto bersama segenap
Prajurit Sapta Marga Kodim 0720/Rembang beserta Persit KCK Ranting XLI Dim 0720
Cabang Rem 073 menyambut rombongan Pangdam IV/Diponegoro dalam rangka kunjungan
dan penyambutan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto di Kodim 0720/Rembang.
Dalam pengarahannya Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto
mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI di wilayahnya agar bersikap netral di
sepanjang tahun politik 2018 ini. Sebagaimana diketahui, tahun 2018 akan
berlangsung sejumlah Pilkada di Jateng, di antaranya Pilgub Jateng dan Pilbup
di Banyumas.
Dalam kunjungan ke Makodim 0720 Rembang, Rabu (10/1), Mayjen
Wuryanto mengungkapkan, netralitas TNI dalam politik menjadi komitmen bersama
para prajurit sebagaimana penekanan dan perintah pimpinan.
Menurut mantan Kapuspen TNI itu, ada beberapa kebijakan yang akan
diterapkan untuk memastikan netralitas TNI di tahun politik. Kebijakan itu di
antaranya adalah dengan penyuluhan untuk mengingatkan secara berkesinambungan
perihal netralitas kepada seluruh Prajurit TNI.
“Penyuluhan kepada Prajurit TNI ini, bagian dari upaya pencegahan
sikap tidak netral di tahun politik. Apabila, terjadi (pelanggaran), TNI tidak
pernah pandang bulu. TNI akan melakukan tindakan sebagaimana prosedur yang
berlaku,” terang Pangdam.
Menurunya, dalam momen Pilkada 2018, aparat TNI akan terlibat
langsung melakukan pengamanan membantu tugas Polri. Dalam pengamanan itu, akan
ada total sekitar 6.000 prajurit di bawah Kodam IV Diponegoro yang ikut
pengamanan Pilkada.
Pangdam juga menyebutkan, “Yang menjadi prioritas adalah, Pilkada
suskes penyelenggaraannya sampai terpilih calon terbaik untuk Jateng. Kodam
akan menyiapkan 6.000 prajurit membantu Polri untuk pengamanan. Untuk prajurit
di Kodim, tergantung permintaan Polres,”.
Ia juga tidak mengaku adanya kemungkinan isu SARA dalam Pilkada di
Jateng. Semua kemungkinan itu sudah diantisipasi, termasuk dibentuknya tim
cyber oleh Mapolda Jateng untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kampanye
hitam di dunia maya.
“Semuanya sudah diantisipasi dengan sarana prasarana yang ada.
Koordinasi dengan Polda Jateng untuk mengantisipasi masalah-masalah (isu SARA)
sudah dilakukan. Karena semuanya mugkin terjadi,” imbuhnya.
baca selanjutnya