Rembang - Warga di Dukuh Ngotoko Desa
Pasedan Kecamatan Bulu, Rembang, akhirnya dapat bernafas lega. Sebab, program
TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Reguler 103 tahun anggaran 2018 ini, rencananya
akan menyasar Dukuh yang dikenal sebagai daerah paling terpencil di Rembang
itu.
Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Arh
Andi Budi menjelaskan, sejatinya program TMMD telah sejak bertahun-tahun lalu
menyasar Dukuh Ngotoko. Namun, berkali-kali pula gagal, karena terbentur dengan
proses perijinan.
“Memang awalnya maju mundur sampai
sekarang tidak dijadikan sasaran. Kenapa, karena saat itu tidak ada ijin dari
Perhutani. Pada saat inventarisir kemarin, saya bertekad harus dapat ijin untuk
bisa kemudian kita bangun jalan,” papar Andi saat kegiatan temu wartawan di
Makodim 0720/Rembang, Rabu (19/9/18).
Dandim menjelaskan, gambaran sasaran
pengerjaan pada TMMD di Dukuh Ngotoko adalah
pengerjaan jalan makadam, dan cor sepanjang 2,2 kilometer, serta pembangunan
pos kamling warga. Selain pembangunan fisik, juga akan ada kegiatan non fisik
seperti pendampingan kepada warga.
“Fisiknya yaitu pembuatan jalan, makadam,
cor, dan siskamling, itu sekitar 2,2 km. Disitu nanti juga ada kegiatan non
fisik. Sementara belum aspal, karena anggaran Pemda Kabupaten maupun pusat
hanya sebesar Rp 600 juta. Tidak mungkin dana sekian untuk membangun aspal
sepanjang 2,2 km,” imbuhnya.
Dukuh Ngotoko sendiri kondisinya saat ini
tidak memiliki akses jalan yang layak untuk dilalui kendaraan bermotor. Untuk
akses keluar masuk Desa, warga harus berjalan kaki melewati hutan milik
Perhutani. Hal itulah yang menjadi titik fokus pengerjaan TMMD.
“Awalnya saat saya meninjau dulu, ada anak
sekolah kelas 2 SD itu berangkat setengah 5 pagi jalan kaki, yang tidak bisa
dengan sepeda motor, sehingga itu yang membuat kita pastikan Ngotoko ini jadi
desa sasaran TMMD,” terang Dandim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar