Rembang– Dusun ngotoko, sebuah dusun terpencil di Kecamatan Bulu, yang menjadi sasaran program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler, menyimpan banyak cerita memprihatinkan. Sebelum akses jalan ditata, ada seorang ibu melahirkan di tengah jalan, karena terjebak jalan rusak.
Namanya Suwati, warga Dusun Ngotoko Desa Pasedan. Wanita berusia 34 tahun ini mempunyai cerita sedih menghadapi medan terjal di kampungnya. Tiga tahun lalu, saat akan melahirkan putranya Rozikin, Suwati harus berjuang antara hidup dan mati. Pagi hari ketika merasakan perutnya mulas, sang suami berinisiatif membawa Suwati pergi ke Puskesmas, untuk menjalani persalinan.
Tapi mobil yang mereka tumpangi terjebak lumpur di tengah jalan. Warga akhirnya berdatangan untuk membantu mendorong mobil tersebut. Guncangan akibat jalan terjal berbatu, belum sampai Puskesmas, Suwati sudah keburu melahirkan di tengah jalan. Beruntung, ia dan bayinya selamat.
Suwati menuturkan setelah akses jalan antara Desa Pasedan menuju Dusun Ngotoko sepanjang hampir 3 kilo meter diperbaiki melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), Suwati berharap memperlancar mobilitas masyarakat, termasuk ketika ada ibu akan mendapatkan layanan persalinan.
“Waktu itu saya di dalam mobil hanya bisa berdo’a. Was – was terus rasanya, lha wong mobil didorong orang banyak kayak gitu. Belum sampai Puskesmas, bayi sudah mbrojol dulu. Alhamdulilah selamat, ini anak saya sudah besar, “ tutur Suwati.
Warga Desa Pasedan bersama aparat TNI, sampai Kamis sore (18 Oktober 2018) bersama – sama melakukan perbaikan jalan. Kanan kiri bahu jalan juga ditata, supaya umur jalan lebih awet.
Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) Rembang, Mayor CAJ. Yoyok Sunaryo menjelaskan yang menjadi kendala, datangnya material sering terlambat, karena sulitnya menuju lokasi, sehingga membuat pengerjaan tidak bisa cepat.
“Masyarakat dari Dusun Ngotoko 30 orang, yang dari Pasedan 20 orang ikut bantu. Kami fokus tata bahu jalan dan pengerasan tanjakan. Masalah air dan datangnya material jadi kendala. Air kan susah, untuk ngaduk material. Sebenarnya kalau material lancar, bisa cepat selesai, “ ujar Yoyok.
Yoyok menambahkan meski ada kendala, namun pihak Kodim Rembang memastikan penataan jalan akan selesai tepat waktu, sebelum TMMD Reguler ditutup tanggal 13 November mendatang.(0720)
baca selanjutnya